Percayalah Kamu Bisa Bebas Menari lalu Terbang!

Setengah tahun sudah blog ini tak pernah sekalipun disapa. Terkadang sesekali mengintipnya kembali, namun...menorehkan jejak ditubuhnya entah kenapa menjadi hal yang tidak menarik. Fokus pada hal yang harus segera diselesaikan. Membuat berbagai macam prioritas untuk menyelesaikannya.Time line dan konsultasi gencar dilakukan. Entah kenapa kata 'harus' membuat muak...sangat muak. Inilah yang membuat stuck...langkah karatan dibebani kemalasan.

Hal yang musti segera rampung ini tiba-tiba tidak jadi hal sexy lagi. Ah...sangat mainstream dan sebenarnya bukan diri ini. Kembali teringat tiga tahun lalu saat mengajukan tema tugas akhir. Dua tema besar sudah ditentukan. Yang pertama terkait idealisme yang sedang diperjuangkan terkait perempuan dan lingkungan. Mini research sudah dilakukan bahkan laboratorium kecil dengan merintis LSM perempuan dan lingkungan selama hampir 7 tahun ini diciptakan. Tema kedua masih tentang perempuan. Terkait  kekerasan seksual yang terjadi dalam rumah tangga yang selama ini dianggap banyak pihak sebagai hal yang mustahil. Mungkinkah seorang suami memperkosa istrinya? 

Dua tema ini tiga tahun lalu masih menarik dan sexy. Tidak sekedar berburu buku, seminar & kajian, hal yang praxis pun dilakukan. Karena terdorong kemudahan data dan ingin segera selesai, tema kedua lebih dipilih. Maka bergabung dengan lembaga yang mengurusi perempuan korban menjadi hal yang tak terhindarkan. Tiga tahun bergulat dengan realitas korban kekerasan. Turun ke lapangan, melihat, mendengar, merasakan dan merefleksikan apa yang terjadi melibatkan tidak sekedar fisik saja melainkan juga kondisi mental. Babak belur dan kelelahan membuat energi ini mungkin redup redam. 

Kelelahan semakin terasa saat ekonomi keluarga dihantam palu gada kebangkrutan. Limbung mencari pegangan. Berbagai pelatihan entrepreneur & komunitas bisnis dimasuki sekedar untuk menguatkan diri juga mencari peluang untuk bertahan. Focus yang ada semakin kabur dan bercabang. Keterlibatan diri dalam penelitian yang dilakukan membuat energi jiwa redup redam semakin terbenam oleh keadaan.
 
Belajar dan kembali berefleksi apa sebenarnya yang dicari? beberapa kuliah tentang kearifan kembali diikuti. Mengikuti kata hati untuk sejenak tidak terjebak dengan realitas. Mencoba melangit dan mengakrabi Idea. Pertemuan-pertemuan berkualitas membimbing untuk bisa melihat dengan jernih. Kedamaian dan kenikmatan begitu terasa, saat kembali membaca, menulis dan menularkan semangat kepada anak Bangsa. 
 
Namun...hei! ada yang belum diselesaikan! ia serupa bisul yang akan mengganggumu. Kamu sudah memulainya dan bertanggungjawablah mengakhirinya. Se-muak apapun yang kau rasakan. Rasa muak itu akan tetap ada bila engkau biarkan. Emosi yang dirasakan itu sebenarnya pilihan. Pikiranmu bisa mengarahkannya memilih emosi yang menguntungkan. Ayolaah! bukankah semua promotormu sudah memberi lampu hijau? Langkahkan! Kembali atur jarimu untuk menari di atas keyboard. Rasakan sensasi damainya bila hal yang kau sukai bisa dilakukan tanpa gangguan. Setengah tahun cukup untuk men-charge kembali semangat agar bisul itu bisa kau singkirkan. Percayalah kamu bisa bebas menari lalu terbang!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue

Metaverse Untuk Kuliah Lapangan.